Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mindset Salah Tentang Makan yang Bisa Merusak Badan

Halo semua! Berikut ini adalah beberapa pemikiran yang keliru dan banyak beredar di masyarakat terkait pengaturan pola makan dan diet. Sebaiknya hal-hal berikut ini dihindari karena berpotensi membuat badan jadi gagal bagus dan berat badan tidak kunjung turun (khususnya bagi yang sedang diet), serta berpotensi merusak kesehatan.


1. Merasa Tidak Perlu Menjaga Asupan Makan Asal Rajin Berolahraga

Untuk kalian yang sedang berupaya menurunkan berat badan, justru harus memprioritaskan jaga makanan dulu, baru diikuti dengan olahraga. Fakta ekstrimnya adalah manusia bahkan bisa menurunkan berat hanya dengan jaga makan tanpa perlu olahraga. Kendati berkaitan, tapi olahraga dan jaga makan adalah dua hal yang berbeda. Olahraga dilakukan untuk membentuk otot serta membantu tubuh membakar kelebihan kalori, sedangkan jaga makan dilakukan untuk memastikan nutrisi yang masuk ke tubuh cukup dan tidak ada kelebihan zat-zat jahat yang justru bisa merusak badan. Kalau kamu tetap olahraga tapi tidak jaga makan, maka kemungkinannya adalah otot tumbuh tapi lemak juga ikut-ikutan tumbuh, selain itu penumpukan zat lain seperti gula dan lemak jenuh juga tetap jalan terus dan pastinya berpotensi mebahayakan kesehatan.


2. Merasa Kurus, Tidak Perlu Jaga Makan

Orang bertubuh kurus bukan berarti aman dari penyakit, banyak juga kasus orang kurus yang terkena diabetes atau penyakit jantung. Ketika kamu merasa terlalu kurus dan berniat menggemukkan badan, proses penggemukannya pun harus pakai makanan yang sehat. Jika tetap asal makan, maka nanti justru bisa berubah menjadi skinny fat (kurus tapi perutnya buncit), yang satu ini lebih susah lagi memperbaikinya.


3. Beranggapan Makanan Tertentu Harus Dihindari Secara Total Karena Bikin Gemuk

Faktanya, mie instan tidak bikin gemuk, nasi putih tidak bikin gemuk, jeroan tidak serta merta kolesterol, dan bahkan gula juga tidak menimbulkan diabetes. Lalu apa yang jadi masalah? Yang jadi  masalah adalah badan jadi gemuk, kena diabetes, kolesterol tinggi dan sebagainya adalah akibat dari asupan berlebih gula, nasi putih, mie instan dan jeroan. Tidak perlu menghindari satu jenis makanan sama sekali secara total, yang penting kamu bisa kontrol jumlah porsinya yang masuk ke dalam tubuh. Makan sedikit boleh kalau pas lagi cheating day, tapi kalau memang berniat menghindari secara total jangan lupa cek jumlah nutrisi yang diperlukan tubuh.


4. Merasa Tidak Perlu Jaga Makan Karena Sudah Menikah   

Sudah menikan dan tidak jaga makan adalah dua hal yang tidak nyambung. Karena sudah nikah dan sudah punya pasangan bukan berarti kita bisa bebas berpikir untuk tidak perlu menjaga badan tetap bagus karena udah tidak lagi memikirkan hal yang berhubungan dengan memikat lawan jenis. Hal ini sejatinya salah besar, badan yang bagus itu tidak serta merta untuk membuat kita dikagumi orang lain, bukan juga untuk membuat cewek melirik kita, melainkan itu untuk kebaikan diri kita sendiri

Banyak yang menganggap fenomena perut jadi buncit setelah menikah itu wajar, padahal buncit merupakan pertanda bahaya atas adanya kelebihan lemak di badan dan kalau kadarnya sudah tinggi, risiko penyakit diabetes jantung dan lain-lain bakal lebih tinggi daripada mereka yang perutnya tidak buncit.

Mari kita koreksi pemikiran tersebut, karena jika kamu sudah menikah itu artinya sudah ada tanggung jawab lebih yang justru harusnya mendorong kamu untuk lebih jaga badan, supaya lebih kuat menjalankan tugas sebagai kepala rumah tangga.


5. Menurunkan Berat Badan Secepat Mungkin

Cara pikir ini salah dan berbahaya. Melakukan diet ekstrim ditambah dengan makan dengan jumlah kalori sangat rendah serta menyiksa diri. Mungkin berat badan bisa turun drastis di bulan berikutnya, tapi kebanyakan kasus yang terjadi, setelah turun akan balik lagi bahkan jadi lebih berat dari sebelumnya. Efek ini sering disebut diet yoyo, makin sering diet justru malah membuat badan makin gemuk. Diet yang bagus itu mestinya dilakukan bertahap dan dibarengi olahraga. Kalau kamu secara ekstrim menurunkan pola makan, yang ada justru kamu tidak akan punya energi buat olahraga. Idealnya sebulan maksimal menurunkan 5% dari berat saat ini, contohnya misal berat badanmu saat ini 80 Kg, maka idealnya dalam 1 bulan turun berat bedan sebanyak 4 Kg.


6. Mendewakan Sedot Lemak dan Pil Diet Sebagai Solusi Untuk Nurunin Berat Badan

Faktanya, sedot lemak hanya memberikan perubahan mayoritas ke tampak luar saja. Organ-organ tubuh yang sudah kerja keras karena kelebihan lemak seperti hati dan jantung tidak serta merta bisa diperbaiki dengan sedot lemak. Intinya risiko diabetes dan sakit jantung masih tinggi, belum lagi biaya untuk sedot lemak tidaklah murah, terhitung bisa puluhan sampai ratusan juta rupiah.  

Pil diet pun juga tidak direkomendasikan. Coba cek di disclaimer pada kemasan obat diet, biasanya selalu ada tulisan yang kira-kira berbunyi "Berat badan akan turun jika dibarengi diet makanan sehat dan seimbang". Kalau kamu tidak jaga makan, hanya mengandalkan pil diet, maka kmau akan sulit kurus. Alternatif yang lebih aman adalah mengkonsumsi kopi dan sayuran berserat. Kafein pada kopi bisa menunda rasa lapar, sedangkan serat yang terkandung dalam sayur akan membuat perut terasa penuh dan mengurangi keinginan untuk makan/ngemil.

Post a Comment for "Mindset Salah Tentang Makan yang Bisa Merusak Badan"